Kamis, 16 Agustus 2018

MIKROALGA DAN MAKROALGA

2.1 Mikroalga
Penelitian mengenai mikroalga telah banyak dilakukan tidak hanya ada aspek fisiologis tetapi juga untuk mengembangkan produk dari biomaterial yang berguna. Mikroalga dikembangkan dalam produksinya untuk memanfaatkan dalam hal :
1)  Kemampuan mikroalga untuk mengubah CO2 menjadi bahan fotosintesis, dan
2)  Kemampuan mikroalga untuk tumbuh dalam lingkungan berkondisi anorganik.
1.      Flagellata
Flagelata (flagellate) adalah kelompok alga yang merupakan penyusun plankto, bersel tunggal, dan mempunyai inti sejati. Flagelata yang lebih tinggi tingkatannya memiliki dinding yang terdiri atas pectin, selulosa, dn zat-zat lainnya. Dinding ini masih sederhana, sehingga memudahkannya melayang di dalam air. Flagelata memiliki vakuola berdenyut dan kebanyakan jugasatu bintik merah seperti mata yang dinamakan stigma. Stigma ini terbentuk dari metamorphosis kromatoforanya atau sebagian kromatoforanya. Pada pembelahan sel selalu terbentuk stigma baru yang berwarna merah karena mengandung karotenoid.
Flagellate dibagi dalam beberapa bangsa brdasarkan warna kromatoforanya, jumlah dan susunan bulu cambuk, dan jenis zat-zat cadangannya. Bulu cambuk dan flagellata dapat sama panjang (isikon), dapat berbeda panjangnya (heterokon), atau hanya satu dan terletak kearah belakang (opsitokon).
2.      Diatomae
Diatomae atau Bacillariophyta adalah mikroorganisme (jasad renik) bersel satu yang masih berkerabat dekat dengan Flagellata. Bentuk selnya macam-macam, semuanya dapat dikembalikan kedua bentuk dasar yaitu bentuk bilateral dan yang sentrik. Sel diatomae mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning kecokelatan yang mengandung klorofil a, karoten,xantofil, dan karotenoid lainnya yang sangat menyerupai fikosantin. Beberapa jenis diatomae  tidak mempunya zat warna, dan hidup sebagai saprofit.
Diatomae dibagi dalam 2 bangsa, yaitu Centrales dan Pennales.
Bangsa Centrales, hidup dalam laut dan merupakan salah stu penyusun plankton. Panser berbentuk bulat dengan tonjolan yang radial atau konsentris.
Bangsa Pennales, sel-sel Pennales jorong memanjang, berbentuk batang, seperti perahu atau pahat, tonjolan-tonjolan pada panser tersuusn menyirip dan tengah-tengah panser terdapat celah membujur yang dinamakan dan ditengah-tengah panser terdapat celah membujur yang dinamakan rafe.
3.      Conjugate
Conjugate adalah alga yang berwarna hijau (mengandung klorofil a dan b), sel-selnya mempunyai satu inti dan dinding sel dari selulosa. Berlainan dengan Chlorophycae, alga ini tidak membentuk zoospora maupun gamet yang mempunyai bulu cambuk, oleh karena itu dinamakan juga Acontae.
Conjugate merupakan golongan alga dengan beraneka rupa bentuk yang sebagian besar hidup dalam air tawar. Ada yang bersel tunggal, ada yang merupakan koloni berbentuk benang yang tidak melekat pada sesuatu alas. Conjugate dikelompokkan menjadi dua bangsa yaitu bangsa Desmidiales dan bangsa Zygnematales.
4.      Charophyceae (characeae)
Charophyceae merupakan golongan yang terasing, baik kebawah maupun keatas. Menurut susuna talusnya, kelompok alga ini tergolong organisme yang lebih tinggi tingkat perkembangannya (pembiakan generatif dengan oogami, taka da pembiakan seksual).
5.       Chloropyceae
            Sel-sel alga hijau mempunyai kloroplas yang berwarna hijau, mengandung klorofil a dan b serta karotenoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid, hasil asimilasi berupa tepung dan lemak

2.2. Makroalga
            Alga (ganggang) merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, atau setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang basah atau lembab. Zat warna dari  alga berupa fikoxianin (berwarna biru), fikoxanitn (berwarna pirang ), dan fikoeritrin (berwarna merah). Disamping itu juga terdapat zat-zat warna xantofil dan karotena.
1. Chlorophyceae
Caulerpa prolifera (suku Caulerpaceae) adalah alga hijau yang hidup di Laut Tengah. Talus bagian atas menyerupai daun dan besarnya sampai beberapa desimeter, berguna untuk asimilasi dan dinamkan assimilator. Bagian bawah terdiri atas suatu sumbu yang merayap, tidak berwarna, dan mengandung leukoamiplas. Pada kebanyakan Chloropyceae pembelahan reduksi terjadi pada perkecambahan zigot, jadi Chloropyceae adalah organisme haploid.
2. Phaeophyceae
Phaeophyceae adalah alga yang berwarna pirang. Dalam kromatofornya terkandung klorofil a, karotena, dan xantofil, tetapi terutama fikoxantin yang menutupi warna lainnya. Fikoxantin inilah yang menyebabkan alga itu terlihat berwarna pirang. Tingkat perkembangannya yang dapat bergerak berupa zoospora dan gamet, mempunyai dua bulu cambuk yang heterokon dan terdapat dibagian samping badannya yang berbentuk buah pir atau sekoci. Pada waktu bergerak, bulu cambuk yang panjang yang mempunyai rambut-rambut mengkilap menghadap ke muka dan yang pendek menghadap ke belakang.
3. Rhodophyceae
       Rhodophyceae berwarna merah sampai ungu, kadang-kadang juga lembayung atau pirang kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau suatu lembaran, mengandung klorofil a, dan karotenoid. Namun demikian warna itu tertutupi oleh zat warna merah yang mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Pada jenis-jenis tertentu terdapat fikosianin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL MORFOLOGI TUMBUHAN (AKAR DAN BATANG)

Morfologi Tumbuhan Akar Bagian-bagian akar secara morfologi, yaitu: Collum , bagian yang bersambu...