3.1 Kimia produk alami dari Rhodophyta
Alga merah mencakup terutama turunan
isoprenoid dan asetogenin bersama dengan beberapa asam amino dan astegonin,
bersama dengan beberapa asam amino, shikimate, dan turunan asam nukleat. Yang
membedakan alga merah dan alga lainnya adalah bahwa alga merah merupakan
produsen yang mengagumkan untuk senyawa terhalogenasi dengan lebih dari 90%
senyawa tersebut di laporkan mengandung bromin atau klorin.
Terpena
yang lebih tinggi pada Rhodophyta sangat terbatas pada Laurencia dengan
beberapa pengecualian. Diterpena terutama monobrinated polycyles seperti irieol
sedangakan triterpena adalah polieter yang paling banyak dialam seperti
callacladol. Kenyataannya diantara semua keluarga Rhodophyta terpena polyhalogenated yang lebih
tinggui jarang ditemukan di wakili oleh beberapa lusin dibromominated Laurencia
polycyles. Sasterpena tidak terwakili dalam Rhodophyta.
3.2 Kimia produk alami dari Phaophyta
Senyawa- senyawa yang khas dari alga
coklat ini termasuk diterpena, florotanin dan asetogenin C11 kecil,
semua dengan halogenasi yang sangat sedikit. Florotanin adalah senyawa niche
yang sejati dari alga coklat sering mencapai 10%-20% dari berat kering. Alga
coklat berasal dari genus tunggal Dictyota yang telah mengelaborasi terpena
yang sangat kaya (>250). Diterpena mendominasi kimia Dictyota dan biasany
berupa di- dan trisiklik seperti yang terlihatdalam dictyol- E, amijol dan
dictyoxetane.
3.3 Kimia produk alami dari Chlorophyta
Dari semua makroalga, alga hijau
adalah produsen alami yang paling tidak produktif dengan kurang dari 300
senyawa yang dikenal hanya segelintir metabolik sekunder baru yang di laporkan
dsetipa tahun. Alga hijau ari laut di ketahui menghasilkan senyawa yang mirip
dengan senyawa yang berasal dari alga merah terutama diterpenoid dan
seskueterpenoid yang terfungsionalisasi tapi kurang senyawa alga merah yang
terhalogenisasi secara meluas. Kima yang khas dari chlorophyta adalah kehadiran
1,4-diaseoksibutadiena ester dienolat yang ditemukan di banyak terpena alga
hijau.
Ester enolat ini disebut sebagai
aldehida bertopeng karena dapat di hidrolisi secara enzimatik menjadi aldehida.
Senyawa-senyawa tersebut kadang-kadang di temukan dalam keadaan aldehidanya
seperti halnya halimedatrial dan Halimeda sp. Meskipun tidak lazim motif
terpenoid lainnya telah di laporkan seperti notsikloertena triterpenoid dan
Tydemania expeditionis.
3.4. Kimia produk alami dari Cyanobacteria dan
Mikroalga
Mikroalga mennghasilkan banyak
produk alami yang kuat dalam bentuk polieter pilosiklik yang rumit suatu jenis
poliketida. Polieter brevetoksin B yang seperti tangga adalah wakil dari sejumlah racun tersebut
yang meliputi ciguatoksin, yessotokssin, maitotoksin, asam gambieret dan
azaspirasid. Brevotoksin B salah satu
agen penyebab keracunan pasang merah dapat di isolasi dari dinoflagellata hasil
kultur Karenia brevis yaitu berasal dari
kerang yang mengakumulasikan racun pasang merah dari dinoflagellata yang merkaa
makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar