2.1 Mikroalga
Penelitian
mengenai mikroalga telah banyak dilakukan tidak hanya ada aspek fisiologis
tetapi juga untuk mengembangkan produk dari biomaterial yang berguna. Mikroalga
dikembangkan dalam produksinya untuk memanfaatkan dalam hal :
1) Kemampuan mikroalga untuk mengubah CO2 menjadi bahan
fotosintesis, dan
2) Kemampuan mikroalga untuk tumbuh dalam lingkungan berkondisi
anorganik.
1.
Flagellata
Flagelata
(flagellate) adalah kelompok alga
yang merupakan penyusun plankto, bersel tunggal, dan mempunyai inti sejati.
Flagelata yang lebih tinggi tingkatannya memiliki dinding yang terdiri atas
pectin, selulosa, dn zat-zat lainnya. Dinding ini masih sederhana, sehingga memudahkannya
melayang di dalam air. Flagelata memiliki vakuola berdenyut dan kebanyakan
jugasatu bintik merah seperti mata yang dinamakan stigma. Stigma ini terbentuk
dari metamorphosis kromatoforanya atau sebagian kromatoforanya. Pada pembelahan
sel selalu terbentuk stigma baru yang berwarna merah karena mengandung
karotenoid.
Flagellate
dibagi dalam beberapa bangsa brdasarkan warna kromatoforanya, jumlah dan
susunan bulu cambuk, dan jenis zat-zat cadangannya. Bulu cambuk dan flagellata
dapat sama panjang (isikon), dapat berbeda panjangnya (heterokon), atau hanya
satu dan terletak kearah belakang (opsitokon).
2.
Diatomae
Diatomae
atau Bacillariophyta adalah
mikroorganisme (jasad renik) bersel satu yang masih berkerabat dekat dengan Flagellata. Bentuk selnya macam-macam,
semuanya dapat dikembalikan kedua bentuk dasar yaitu bentuk bilateral dan yang
sentrik. Sel diatomae mempunyai inti
dan kromatofora berwarna kuning kecokelatan yang mengandung klorofil a,
karoten,xantofil, dan karotenoid lainnya yang sangat menyerupai fikosantin.
Beberapa jenis diatomae tidak mempunya zat warna, dan hidup sebagai
saprofit.
Diatomae dibagi
dalam 2 bangsa, yaitu Centrales dan
Pennales.
Bangsa Centrales, hidup dalam laut dan merupakan salah stu penyusun
plankton. Panser berbentuk bulat dengan tonjolan yang radial atau konsentris.
Bangsa Pennales, sel-sel Pennales jorong
memanjang, berbentuk batang, seperti perahu atau pahat, tonjolan-tonjolan pada
panser tersuusn menyirip dan tengah-tengah panser terdapat celah membujur yang dinamakan
dan ditengah-tengah panser terdapat celah membujur yang dinamakan rafe.
3.
Conjugate
Conjugate adalah
alga yang berwarna hijau (mengandung klorofil a dan b), sel-selnya mempunyai
satu inti dan dinding sel dari selulosa. Berlainan dengan Chlorophycae, alga ini tidak membentuk zoospora maupun gamet yang
mempunyai bulu cambuk, oleh karena itu dinamakan juga Acontae.
Conjugate merupakan golongan alga dengan beraneka rupa bentuk yang
sebagian besar hidup dalam air tawar. Ada yang bersel tunggal, ada yang
merupakan koloni berbentuk benang yang tidak melekat pada sesuatu alas. Conjugate dikelompokkan menjadi dua
bangsa yaitu bangsa Desmidiales dan
bangsa Zygnematales.
4.
Charophyceae (characeae)
Charophyceae merupakan
golongan yang terasing, baik kebawah maupun keatas. Menurut susuna talusnya,
kelompok alga ini tergolong organisme yang lebih tinggi tingkat perkembangannya
(pembiakan generatif dengan oogami, taka da pembiakan seksual).
5.
Chloropyceae
Sel-sel alga hijau mempunyai kloroplas yang berwarna
hijau, mengandung klorofil a dan b serta karotenoid. Pada kloroplas terdapat
pirenoid, hasil asimilasi berupa tepung dan lemak
2.2. Makroalga
Alga (ganggang) merupakan tumbuhan talus yang hidup di
air, baik air tawar maupun air laut, atau setidak-tidaknya selalu menempati
habitat yang basah atau lembab. Zat warna dari
alga berupa fikoxianin
(berwarna biru), fikoxanitn (berwarna
pirang ), dan fikoeritrin (berwarna
merah). Disamping itu juga terdapat zat-zat warna xantofil dan karotena.
1. Chlorophyceae
Caulerpa
prolifera (suku Caulerpaceae) adalah alga hijau yang hidup di Laut Tengah. Talus
bagian atas menyerupai daun dan besarnya sampai beberapa desimeter, berguna
untuk asimilasi dan dinamkan assimilator.
Bagian bawah terdiri atas suatu sumbu yang merayap, tidak berwarna, dan
mengandung leukoamiplas. Pada kebanyakan Chloropyceae
pembelahan reduksi terjadi pada perkecambahan zigot, jadi Chloropyceae adalah organisme haploid.
2. Phaeophyceae
Phaeophyceae
adalah alga yang berwarna pirang. Dalam kromatofornya
terkandung klorofil a, karotena, dan xantofil, tetapi terutama fikoxantin yang
menutupi warna lainnya. Fikoxantin inilah yang menyebabkan alga itu terlihat
berwarna pirang. Tingkat perkembangannya yang dapat bergerak berupa zoospora
dan gamet, mempunyai dua bulu cambuk yang heterokon dan terdapat dibagian
samping badannya yang berbentuk buah pir atau sekoci. Pada waktu bergerak, bulu
cambuk yang panjang yang mempunyai rambut-rambut mengkilap menghadap ke muka dan
yang pendek menghadap ke belakang.
3. Rhodophyceae
Rhodophyceae berwarna
merah sampai ungu, kadang-kadang juga lembayung atau pirang kemerah-merahan.
Kromatofora berbentuk cakram atau suatu lembaran, mengandung klorofil a, dan
karotenoid. Namun demikian warna itu tertutupi oleh zat warna merah yang
mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Pada jenis-jenis tertentu terdapat
fikosianin.