Kamis, 10 Januari 2019

Bryophyte : Tumbuhan Lumut, sedangkan Bryophyta : Lumut Sejati,,, Bedakan yah!!!

Bryophyte atau tumbuhan lumut terbagi dalam 3 taksa besar, yaitu (dari primitif hingga paling maju berurutan) Marchantiophyta (Liverworts, Hepaticophyta, Hepaticopsida, Hepaticeae), Bryophyta (Mosses, Musci) dan  Anthocerotophyta (Hornworts, Anthocerotopsida, Anthocerotae).

Ordo-ordo yang terkenal dari Marchantiophyta beserta sebutan yang melekat padanya yaitu:

  • Marchantiales (Chambered-hepatics)
  • Sphaerocarpales (Bottle-hepatics)
  • Monocleales (Giant-thallose-hepatics)
  • Metzgeriales (Multiform-thallose-hepatics)
  • Jungermanniales (Scale-moss hepatics)
  • Calobryales (Moss-like hepatics)
Ordo-ordo yang terkenal dari Bryophyta beserta sebutan yang melekat padanya yaitu:
  • Bryales (Joint-toothed mosses)
  • Archidiales (Large-spored mosses)
  • Tetraphidales (Four-toothed mosses)
  • Polytrichales (Hair-cap mosses)
  • Buxbaumiales (Bug-mosses)
  • Sphagnales (Bog- atau peat-mosses)
  • Andreaeales (lantern-mosses)
#lookingfromthelifescience

Senin, 07 Januari 2019

Istilah dalam Ekologi yang Harus Kalian Tahu

Penting mengenal istilah untuk mendeskripsikan segala hal tentang makhluk hidup dan kehidupannya. Belajar istilah sedikit demi sedikit!!!
  • Epiphytic : tumbuh pada tumbuhan yang hidup = epifit
  • Epizoic : tumbuh pada hewan yang hidup = epizoik
  • Foliicolous = epiphylous : tumbuh pada daun dari tumbuhan yang hidup = epifil
  • Corticolous : tumbuh pada kulit kayu
  • Saxicolous = epilithic : tumbuh pada batu
  • Terricolous = terrestrial : hidup di daratan = hidup di atas tanah
  • Acidophytic : tumbuh pada habitat asam
  • Basiphytic : Tumbuh pada substrat basa
#lookingfromthelifescience

Sabtu, 05 Januari 2019

Vibrio dan Vibriosis

Genus Vibrio memiliki ciri yaitu:

  1. Gram negatif, tidak membentuk spora, basil lurus atau bengkok, motil dengan flagel tunggal, memendek ketika kelaparan
  2. Memproduksi katalase, oxidase, memfermentasi glukosa (anaerogenik)
  3. Perbedaan dengan Enterobacteriaceae yaitu sensitif terhadap vibriostative 0129, oksidase positif
  4. Perbedaan dengan Pseudomonadaceae yaitu tumbuh pada kondisi anaerob
  5. Vibrionaceae terdapat empat genus, 35 spesies dan 12 spesiesnya patogen
Vibrio cholerae
Vibrio cholerae salah satu spesiesnya dengan ciri yaitu:

  • Umumnya ditemukan di air laut
  • Pada laboratorium dapat bertahan 7 hari pada air laut nonsteril dan bertahan 285 hari pada air laut steril
  • Bertahan lebih baik pada temperatur rendah
Penyakit akibat Vibrio  disebut Vibriosis

#lookingfromthelifescience

Shigella dan Shigellosis

Akhir abad 19, Shigella diketahui menyebabkan diare pada manusia. Penyakit yang disebabkan disebut Shigellosis yang keadaan parahnya memperlihatkan feses berdarah dan bermukus.
Shigella menyerang manusia dan primata sebagai inangnya.
Terjadi pada populasi yang padat, banjir dan kelaparan menjadi faktor penyebarannya.
Semua strain dianggap patogen utamanya S. dysenteriaei (lazim pada negara berkembang)

Shigella
Karakteristik dari Shigella yaitu gram negatif, batang, tidak membentuk spora, non motil, anaerogenik, secara genetik ataupun antigenetik terkait dengan E. coli dan lebih dekat kaitannya dengan Salmonella

#lookingfromthelifescience



Salmonella dan Salmonellosis


Hal-hal yang harus diketahui mengenai Salmonella, yaitu:

  1. Habitatnya pada usus manusia atau hewan
  2. Menyebar melalui makanan dan air
  3. Semua spesiesnya adalah patogen
  4. Virulensinya tergantung pada tipe strain dan kekebalan tubuh host
  5. Host: 
  • Manusia : S. typhi, S. paratyphi A dan C (S. hirscfeldii)
  • Unggas : S. pullorum , S. gallinarum
  • Babi : S. typhisuis , S. cholerasuis
  • Sapi : S. dublin (juga manusia)
  • Kuda : S. abortusequi
  • Domba : S. abortusovis
Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon (1900).
Gram negatif, bentuk batang, tidak membentuk spora, motil dengan flagel peritrik kecuali pada S. pullorum (sekarang Salmonelle enterica serovar Pullorum), S. gallinarum (sekarang S. enterica serovar Gallinarum), dan satu strain non motil yaitu S. arizonae
Menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon (Uji sitrat-Koser), seringkali tidak memfermentasi sukrosa atau glukosa, umumnya memproduksi gas dari glukosa, anaerob fakultatif
2500 serotipe diklasifikasikan berdasarkan antigen O, Vi dan H. Klasifikasi pertama oleh White (1926), Kauffman (1941) dan saat ini oleh skema Kauffman-White

Salmonella paratyphi B
Salmonellosis adalah penyakit akibat infeksi Salmonella. Salah satu contohnya adalah Enteric fever yang disebabkan oleh S. paratyphi A, S. paratyphy B (S. schottmuelleri), S. paratyphi C (S. hirschfeldii).
Gejalanya mirip dengan demam typhoid yaitu septikemia, demam, sakit kepala, kram perut tapi lebih ringan yang berlangsung selama 1-3 minggu.
Sumber infeksi dapat berasal dari manusia, susu mentah, telur, salad, kerang-kerangan.

#lookingfromthelifescience



EHEC: Enterohemorrhagic E.coli, strain E.coli yang patogen

Enterohemorrhagic Escherichia coli disingkat EHEC adalah bakteri patogen strain O157 : H7 yang menyebabkan penyakit pada manusia karena menghasilkan eksotoksin (jenis toksin yang dikeluarkan oleh sel hidup)
Sifat patogenitas dari E.coli didasarkan pada unsur antigen pada permukaan dinding selnya yang memiliki respon imun (serotipe) pada inangnya.
Antigen O pada bagian lipopolisakarida
Antigen K pada kapsul
Antigen H pada flagel

Enterohemorrhagic E.coli (EHEC) strain O157 : H7
Jika terinfeksi bakteri ini akan menyebabkan diare berdarah (mirip disentri), hal ini dikarenakan E.coli strain ini memiliki eksotoksin bernama Shiga toksin yang juga merupakan toxin dari Shigella dysenteriae. E.coli memiliki gen dari S. dysenteriae karena campur tangan fage (virus) yang membawa gen-gen dalam siklus bakteriofage.

#lookingfromthelifescience

Escherichia coli: sang indikator pencemaran

Escherichia coli dibagi menjadi tiga tipe umum, yaitu:

  1. Strain yang bersifat komensal (flora normal tubuh)
  2. Strain ekstraintestinal yang patogen, flora normal yang menyebabkan sakit karena berada di luar usus seperti infeksi saluran kemih, meningitis, pneumonia
  3. Strain patogen usus bukan flora normal, terkonsumsi menimbulkan gastroenteritis
Escherichia coli
Karakteristik E. coli, yaitu:

  • Gram negatif berbentuk batang pendek (basilcocci)
  • Kebanyakan galurnya tidak berbahaya
  • Famili Enterobacteriaceae
  • Flora normal komensal pada saluran pencernaan hewan berdarah panas
  • Diperlukan untuk memecah selulosa dan membantu penyerapan vitamin K
Genus Escherichia merupakan satu dari empat genus yang merupakan golongan Coliform (Coli = di kolon). Tiga genus lainnya yaitu Citrobacter, Enterobacter dan  Klebsiella

Upaya dalam mencari tahu adanya suatu pencemaran, biasanya terhadap makanan dilakukan deteksi keberadaan mikroba. Mikroba yang di deteksi adalah golongan Coliform, biasanya E. coli. Keberadaan bakteri Coliform pada suatu bahan pengan menunjukkan adanya pencemaran dari kotoran manusia dan besar kemungkinan adanya bakteri-bakteri jenis lain (dari usus manusia jika terdapat Coliform.

#lookingfromthelifescience


Aspergillus dan Aflatoksinnya

Fungi dari genus Aspergillus ada yang menghasilkan micotoksin sebagai metabolit sekundernya, yaitu Aflatoksin. Salah satu spesies yaitu Aspergillus flavus, merupakan spesies yang banyak menyebabkan outbreak Aflatoksin.

A. flavus pada jagung Zea mays
Hal-hal yang perlu diketahui dari A. flavus, yaitu:
  1. Suhu pertumbuhan (min. 10 - 12 *C, opt. 33 *C, max 43 - 48 *C)
  2. Dapat mengkontaminasi sebelum dan sesudah panen
  3. Merusak sereal terutama jagung
  4. Kosmopolit
  5. Saprofit
  6. Mikroskopik
  7. Kapang tropik (spesies ini yang banyak di daerah tropis), *A. parasiticus  banyaknya di daerah dingin
  8. RH 68 - 80 %
  9. aw 0,78 - 0,84
Tipe-tipe Aflatoksin setidaknya 13 varian, yang terpenting yaitu:
  • AFB1 (pada beras dan sereal) dan AFB2 (*B = blue, karena berwarna biru disinari UV)
  • AFG1 dan AFG2 (di hasilkan hanya oleh A. parasiticus)
  • AFM1 (pada susu, milk) dan AFM2
  • Tipe AFB1 yang paling berbahaya karena menyebabkan mutagenik, karsinogenik, immunosuppressive, kematian.
Sifat aflatoksin tidak berbau, non polar, stabil panas (268 - 268 *C), tidak hilang dari pangan walaupun bakterinya sudah hilang. Kadar AFB1 pada pangan max 15 ppb (SNI 7385 : 2009)

Karena sifat tersebut, artinya jika sudah ada terlihat hifa jamur jangan dikonsumsi lagi walaupun sudah di cuci bersih. Hal ini dikarenakan Aflatoxin yang tahan panas tidak rusak dengan pemanasan.

Penyebab kontaminasi pangan (misal jagung) oleh A. flavus salah satunya karena kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi menyebabkan panen yang di rencanakan pada saat kering malah turun hujan, sehingga kondisinya cocok untuk pertumbuhan jamur. Salah dalam penyimpanan juga membuat kontaminasi terjadi, dll.

#lookingfromthelifescience

Jumat, 04 Januari 2019

Roundworm (Ascaris lumbricoides): Tabung di dalam tabung

Ascaris lumbricoides atau cacing gelang adalah parasit pada usus manusia. Infeksi cacing ini jarang terjadi pada selama sanitasi dapur komersil ataupun rumah di jaga dan orang-orang yang berhubungan sama makanan senantiasa mencuci tangan.

Roundworm Ascaris lumbricoides
Istilah "Tabung dalam tabung" untuk mendeskripsikan nematoda ini karena tabung terluar dibentuk oleh kutikula dan tempat blok otot longitudinal terpasang. Selanjutnya tabung utama adalah saluran pencernaan dari mulut ke anus. Sistem reproduksi juga terdiri dari struktur mirip tabung yang paling panjang dari cacing. Sistem saraf pun terdiri dari dua tabung, yaitu cord saraf ventral dan dorsal

#lookingfromthelifescience

Stag Beetle (Lucanus cervus)

Lucanus cervus atau kumbang rusa memiliki tanduk. Ketika ada dua jantan menantang satu sama lain, mereka akan membandingkan ukuran tanduk satu sama lain.

Stag Beetle Lucanus cervus
Setelah mengukur satu sama lain, jantan dengan tanduk yang lebihkecil akan memilih mundur dari perkelahian. Tetapi jika ukuran tanduk sama, mereka akan terlibat dalam perkelahian. Perkelahian keduanya jarang berakhir pada kematian, tetapi pemenangnya akan mendapatkan akses ke sumberdaya tempat perkawinan dan makanan yang lebih baik.

#lookingfromthelifescience

Singing Cicadas (Annual dan Periodical Cicadas)

Ada dua tipe Cicadas, yaitu Annual dan Periodical
Cicadas tahunan (annual) lebih umum, terdapat 3.000 spesies dan mereka ditemukan di seluruh penjuru dunia. Setelah mereka menetas, larvanya menggali ke dalam tanah, tempat biasanya mereka menghabiskan dua sampai empat tahun makan pada getah akar pohon dan menumpahkan kulitnya beberapa kali selama pertumbuhannya. Pada waktu yang tepat, mereka merangkak keluar dari tanah, memanjat pohon atau pagar, bahkan layar pintu dan menumpahkan kulit final juvenil mereka.
Jantan dewasa mulai berdengung ribut sampai mereka menarik perhatian pasangan. Setelah kawin, betina meletakkan telurnya di kulit pohon. Ketika telur menetas, larva jatuh ke lantai dan menggali ke dalam tanah, begitulah siklus dimulai kembali.

Annual Cicada
Menariknya Annual Cicada berbeda dengan kawannya yang malah menjadi berita utama akibat kehadirannya sebagai populasi tumpah tindih karena entah dengan cara apa mereka menyingkronkan tahap juvenilnya muncul sekaligus, ledakan populasinya terjadi setiap 13 atau 17 tahun secara periodical.

17-year periodical Cicada Magicicada septendecim
#lookingfromthelifescience



Kamis, 03 Januari 2019

Hewan Cerdas (Lumba-lumba dan Gurita)

Kecerdasan hewan sulit untuk diukur, tapi ada dua hewan yang secara umum telah dikagumi kecerdasannya yaitu dolphin dan octopi.
Bottlenose dolphin Tursiops sp. dan Reef Octopus Octopus briareus

Dolphin dan Octopi bermain
Gambar di atas adalah gambar dolphin dan octopi bermain bersama, kejadian umum ketika hewan tersebut bertemu satu sama lain. Kedua hewan tersebut adalah Chordata, dengan satu nenek moyang yang sama dari waktu ketika vertebrata berpisah dari invertebrata lebih dari 500 juta tahun yang lalu.
Nenek moyang tersebut adalah hewan bentuk tabung berinsang dengan perkembangan otak yang sedikit.

#lookingfromthelifescience



Leafy Sea Dragon (Phycodurus eques)

Phycodurus eques nama latin dari naga laut berdaun. Hewan ini ditemukan di perairan Australia dan berada pada famili yang sama dengan seahorses.

Leafy Sea Dragon Phycodurus eques
Bentuk tubuhnya yang spektakuler merupakan kamuflase bukan propulsi.

#lookingfromthelifescience

Antarctic Icefish

Antarctic Icefish memiliki tubuh yang terlihat jelas memiliki darah yang tidak berwarna. Hal ini dikarenakan tubuhnya tidak memproduksi beberapa hemoglobin, yaitu protein yang membawa oksigen ke sel-sel dan memberikan efek warna merah pada darah.

Antarctic Icefish
Analisis DNA menunjukkan bahwa ikan pada satu waktu memproduksi hemoglobin. Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana ikan tetap bertahan dalam keadaan tidak memproduksi hemoglobin???
Air yang membeku melarutkan lebih banyak oksigen, tapi penjelasannya masih tidak lengkap. Icefish juga memiliki laju metabolisme yang lambat (tetap berjalan dengan kebutuhan oksigen yang kurang), yaitu empat kali lebih lambat dari ikan yang mirip. Ikan ini juga memiliki jantung yang besar untuk memompa seluruh darah. Bisa dibilang evolusi ikan ini rumit... Welldesign

#lookingfromthelifescience

Emperor Penguins (Aptenodytes forsteri)

Aptenodytes forsteri atau penguin raja ini bukan hanya tinggal di daerah terdingin di dunia (Antartika), mereka juga bereproduksi di sana selama musim dingin. Penguin terbesar di dunia tetap mempertahankan kehangatannya.

Emperor Penguins Aptenodytes forsteri
Penguin raja memiliki ekstremitas yang sangat pendek, hal ini sangat welldesign ciptaan Tuhan untuk mengurangi paparan dingin. Di bawah kulitnya juga memiliki lapisan lemak untuk melindungi mereka dari dingin. Terdapat pula empat lapis bulu yang saling berkaitan yang sangat membantu mempertahankan kehangatan. Beberapa hal inilah yang menjelaskan betapa lengkapnya perlindungan yang dimiliki Penguin raja untuk menjaga kehangatannya.
Aves juga memiliki perilaku adaptasi yang berkembang, seperti membentuk kelompok dan berkumpul bersama, hal ini dapat meminimalkan kehilangan panas tubuh.

#lookingfromthelifescience


Scaly Anteaters (Manis crassicaudata)

Manis crassicaudata di kenal dengan nama Indian Pangolin. Trenggiling ini beradaptasi untuk mengekstrak makanan pokoknya, semut dan rayap dari sarang serangga yang dalam. Indera penciuman yang kuat akan menuntunnya ke sarang. Ketika berada di sarang, lidah lengket yang panjangnya 2 kali dari tubuhnya digunakan untuk memeriksa makanan mereka.

Scaly Anteaters Manis crassicaudata
Cakar panjang dan melengkung menjadi alat ideal untuk menggali ke dalam sarang semut dan rayap

#lookingfromthelifescience

Dung Beetle

Dung Beetle adalah serangga yang memakan feses dari hewan lain. Beberapa menjadi sangat khusus seperti hanya pada kotoran dari satu hewan tertentu saja.

Dung Beetle
Kumbang kotoran yang jantan akan menggulung kotoran menjadi bola-bola, sedangkan betinanya manaruh telur-telurnya ke bola-bola tersebut yang selanjutnya akan dikubur. Sebagai tambahan untuk sediaan makanan dan perlindungan untuk keturunannya, bola kotoran akan membawa biji tanaman yang telah di makan hewan. Perilaku serangga tersebut dengan menanam biji tadi dalam tanah yang juga merupakan keuntungan bagi tanaman.

#lookingfromthelifescience

Anglerfish (Melanocetus johnsonii)

Melanocetus johnsonii tinggal di daerah paling hawah laut yang gelap. Anglerfish ini memiliki struktur yang bersinar menggantung dari kepalanya yang menarik perhatian mangsa.

Anglerfish Melanocetus johnsonii
Banyak spesies, sumber cahayanya berasal dari adanya bakteri yang tinggal di dalam organ yang menggantung tersebut. Sejak makanan menjadi langka di laut dalam, mereka dapat memperbesar rahang dan perutnya untuk mencoba memakan apapun yang mereka temukan

#lookingfromthelifescience

Hydrothermal Worms (Riftia pachyptila)

Riftia pachyptila ditemukan tahun 1979. Cacing tabung laut dalam ini ditemukan hidup di dekat lubang hydrothermal.
Hydrothermal worms Riftia pachyptila

Keberadaan cacing ini di daerah hydrothermal memberikan kategori kehidupan baru dari makhluk hidup, yaitu organisme kemosintetik yang hidup semata-mata mengandalkan material anorganik seperti elemen sulfur.
Cacing tabung raksasa ini tidak memiliki mulut maupun usus. Kehidupannya bergantung pada kumpulan bakteri di dalam tubuhnya untuk mengubah senyawa kimia dari lubang tersebut menjadi makanan

#lookingfromthelifescience

Texas Blind Salamander (Eurycea rathbuni)

Eurycea rathbuni adalah amphibi yang tidak memiliki mata. Salamander ini tinggal di gua yang gelap di bawah akuifer (lapisan bawah yang mengandung air) di bagian selatan Texas pusat, United State.
Walaupun tidak memiliki mata, dia merupakan predator tinggi di habitatnya. Dia dapat mengetahui keberadaan mangsa, siput kecil, udang dan invertebrata air lainnya melalui penginderaan tekanan gelombang yang tercipta akibat perpindahan dari hewan kecil tersebut.

Texas Blind Salamander Eurycea rathbuni
Dapat terlihat sempurnanya Sang Pencipta dalam menciptakan.
Habitat salamander ini adalah di tempat gelap, sehingga dia tidak memerlukan indera penglihatan, tetapi ada indera lain yang berkembang baik tentunya.

#lookingfromthelifescience

MENGENAL MORFOLOGI TUMBUHAN (AKAR DAN BATANG)

Morfologi Tumbuhan Akar Bagian-bagian akar secara morfologi, yaitu: Collum , bagian yang bersambu...