Rabu, 05 Desember 2018

Virus

Virus belum di kelompokkan dalam Phylum ataupun Class, melainkan dibagi ke dalam beberapa ordo, yaitu:

  • Caudovirales
  • Herpesvirales
  • Ligamenvirales
  • Mononegavirales
  • Nidovirales
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Picornavirales
  • Tymovirales
Yuk kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Protozoa

Protozoa dibagi dalam beberapa Phylum, yaitu:

  • Amoebozoa
  • Calcitarcha
  • Choanozoa
  • Euglenozoa
  • Loukozoa
  • Metamonada
  • Microsporidia
  • Mycetozoa
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Percolozoa
  • Sarcomastigophora
  • Sulcozoa
Yuk kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Archaea

Archaea dibagi dalam 2 Phylum, yaitu:
  • Crenarchaeota
  • Euryarchaeota
Yuk kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Fungi

Fungi dibagi dalam 5 Phylum, yaitu:

  • Ascomycota
  • Basidiomycota
  • Chytridiomycota
  • Glomeromycota
  • Zygomycota
Yuk kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Chromista

Chromista dibagi dalam beberapa Phylum, yaitu:

  • Acavomonidia
  • Bigyra
  • Cercozoa
  • Ciliophora
  • Cryptista
  • Foraminifera
  • Haptophyta
  • Heliozoa
  • Miozoa
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Ochrophyta
  • Oomycota
  • Picozoa
  • Radiozoa
Yuk kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Bacteria

Bacteria dibagi dalam beberapa Phylum, yaitu:

  • Acidobacteria
  • Actinobacteria
  • Aquificae
  • Armatimonadetes
  • Bacteroidetes
  • Caldiserica
  • Chlamydiae
  • Chlorobi
  • Chloroflexi
  • Chrysiogenetes
  • Cyanobacteria
  • Deferribacteres
  • Deinococcus-thermus
  • Dictyoglomi
  • Elusimicrobia
  • Fibrobacteres
  • Firmicutes
  • Fusobacteria
  • Gemmatimonadetes
  • Lentisphaerae
  • Nitrospira
  • Planctomycetes
  • Proteobacteria
  • Spirochaetae
  • Synergistetes
  • Tenericutes
  • Thermoodesulfobacteria
  • Thermotogae
  • Verrucomicrobia
Yuk kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Plantae

Plantae dibagi dalam beberapa Divisi, yaitu:

  • Anthocerotophyta
  • Bryophyta
  • Charophyta
  • Chlorophyta
  • Glaucophyta
  • Marchantiophyta
  • Rhodophyta
  • Tracheophyta
Yang perlu diketahui adalah
  1. Charophyta, Chlorophyta, Glaucophyta, Rhodophyta adalah tumbuhan bertalus dan merupakan uniseluler artinya sel-selnya tidak berdifferensiasi membentuk jaringan khusus
  2. Anthocerotophyta, Bryophyta, Marchantiophyta adalah tumbuhan bryophyte (lumut) dan sudah merupakan multiseluler artinya sel-selnya berdifferensiasi membentuk jaringan khusus tapi mereka tidak memiliki berkas pengangkut
  3. Tracheophyta adalah tumbuhan berpembuluh dan merupakan kelompok yang lebih maju. Dikatakan lebih maju karena fase sporofitnya dalam siklus hidup lebih dominan
Kita kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Yuk kenalan dengan Ordo Anostraca

Ordo Anostraca memiliki delapan Famili, yaitu:
Famili Artemiidae memiliki satu Genus yaitu
Artemia

Famili Branchinectidae memiliki satu Genus yaitu
Branchinecta

Famili Branchipodidae memiliki lima Genus yaitu
Branchipodopsis
Branchipus
Metabranchipus
Pumilibranchipus
Rhinobranchipus

Famili Chirocephalidae memiliki delapan Genus yaitu
Artemiopsis
Branchinectella
Chirocephalus
Dexteria
Eubranchipus
Linderiella
Polyartemia
Polyartemiella

Famili Parartemiidae memiliki satu Genus yaitu
Parartemia

Famili Streptocephalidae memiliki satu Genus yaitu
Streptocephalus

Famili Tanymastigiidae memiliki dua Genus yaitu
Tanymastigites
Tanymastix

Famili Thamnocephalidae memiliki empat Genus yaitu
Branchinella
Dendrocephalus
Phallocryptus
Thamnocephalus

#lookingfromthelifescience

Yuk kenalan dengan Ordo Amblypygi

Ordo Amblypygi terbagi dalam tiga Superfamili, yaitu:

  • Charinoidea
  • Charontoidea
  • Phrynoidea
Superfamili Charinoidea terdiri dari satu Famili yaitu Charinidae
Famili Charinidae memiliki tiga Genus yaitu
Catageus
Charinus
Sarax

Superfamili Charontoidea terdiri dari satu Famili yaitu Charontidae
Famili Charontidae memiliki dua Genus yaitu
Charon
Stygophrynus

Superfamili Phrynoidea terdiri dari dua Famili yaitu Phrynichidae dan Phrynidae
Famili Phrynichidae memiliki tujuh Genus yaitu
Damon
Euphrynichus
Musicodamon
Phrynichodamon
Phrynichus
Trichodamon
Xerophrynus

Famili Phrynidae memiliki empat Genus yaitu
Acanthophrynus
Heterophrynus
Paraphrynus
Phrynus

#lookingfromthelifescience

Ordo-ordo dalam Phylum Arthropoda

Class 1. Arachnida
Arachnida terbagi dalam 18 ordo, yaitu:
  • Amblypygi
  • Araneae
  • Astigmata
  • Holothyrida
  • Ixodida
  • Mesostigmata
  • Opilioacarida
  • Opiliones
  • Palpigradi
  • Prostigmata
  • Pseudoscorpiones
  • Ricinulei
  • Sarcoptiformes
  • Schizomida
  • Scorpiones
  • Solifugae
  • Trombidiformes
  • Uropygi
Class 2. Branchiopoda
Branchiopoda terbagi dalam 3 ordo, yaitu:

  • Anostraca
  • Diplostraca
  • Notostraca
Class 3. Cephalocarida
Cephalocarida hanya memiliki satu ordo, yaitu:
  • Brachypoda
Class 4. Chilopoda
Chilopoda terbagi dalam 5 ordo, yaitu:
  • Craterostigmomorpha
  • Geophilomorpha
  • Lithobiomorpha
  • Scolopendromorpha
  • Scutigeromorpha
Class 5. Diplopoda
Diplopoda terbagi dalam 18 ordo, yaitu:
  • Callipodida
  • Chordeumatida
  • Glomerida
  • Glomeridesmida
  • Julida
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Platydesmida
  • Polydesmida
  • Polyxenida
  • Polyzoniida
  • Siphoniulida
  • Siphonocryptida
  • Siphonophorida
  • Sphaerotheriida
  • Spirobolida
  • Spirostreptida
  • Stemmiulida
  • Zosterogrammida
Class 6. Entognatha
Entognatha terbagi dalam 3 ordo, yaitu:
  • Collembola
  • Diplura
  • Protura
Class 7. Hexanauplia
Hexanauplia terbagi dalam 11 ordo, yaitu:
  • Calanoida
  • Canuelloida
  • Cyclopoida
  • Gelyelloida
  • Harpacticoida
  • Misophrioida
  • Monstrilloida
  • Mormonilloida
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Platycopioida
  • Siphonostomatoida
Class 8. Insecta
Insecata terbagi dalam 42 ordo, yaitu:
  • Archaeognatha
  • Blattodea
  • Caloneurodea
  • Cnemidolestodea
  • Coleoptera
  • Dermaptera
  • Diaphanopterodea
  • Diptera
  • Embioptera
  • Eoblattida
  • Ephemeroptera
  • Glosselytrodea
  • Hemiptera
  • Hymenoptera
  • Hypoperlida
  • Lepidoptera
  • Mantodea
  • Mantophasmatodea
  • Mecoptera
  • Meganisoptera
  • Megasecoptera
  • Miomoptera
  • Neuroptera
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Odonata
  • Orthoptera
  • Palaeodictyoptera
  • Paoliida
  • Phasmida
  • Plecoptera
  • Protocoleoptera
  • Protorthoptera
  • Psocodea
  • Raphidioptera
  • Reculoidea
  • Siphonaptera
  • Strepsiptera
  • Thysanoptera
  • Titanoptera
  • Trichoptera
  • Zoraptera
  • Zygentoma
Class 9. Malacostraca
Malacostraca terbagi dalam 15 ordo, yaitu:
  • Amphionidacea
  • Amphipoda
  • Anaspidacea
  • Bathynellacea
  • Bochusacea
  • Cumacea
  • Decapoda
  • Euphausiacea
  • Isopoda
  • Leptostraca
  • Lophogastrida
  • Mysida
  • Stomatopoda
  • Tanaidacea
  • Thermosbaenacea
Class 10. Maxillopoda
Maxillopoda terbagi dalam 13 ordo, yaitu:
  • Akentrogonida
  • Apygophora
  • Arguloida
  • Cephalobaenida
  • Dendrogastrida
  • Kentrogonida
  • Laurida
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Pedunculata
  • Porocephalida
  • Pygophora
  • Scalpelliformes
  • Sessilia
Class 11. Merostromata
Merostomata hanya memiliki satu ordo, yaitu:
  • Xiphosurida
Class 12. Not assigned
Class yang belum ditentukan ini memiliki satu ordo, yaitu:
  • Mystacocaridida
Class 13. Ostracoda
Ostracoda terbagi dalam 6 ordo, yaitu:
  • Halocyprida
  • Myodocopida
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Palaeocopida
  • Platycopina
  • Podocopida
Class 14. Pauropoda
Pauropoda terbagi dalam 2 ordo, yaitu:
  • Hexamerocerata
  • Tetramerocerata
Class 15. Pycnogonida
Pycnogonida terbagi dalam 5 ordo, yaitu:
  • Nectopantopoda
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Palaeoisopoda
  • Palaeopantopoda
  • Pantopoda
Class 16. Remipedia
Remipedia hanya memiliki satu ordo, yaitu:
  • Nectiopoda
Class 17. Symphyla
Symphyla hanya memiliki satu ordo yang belum ditentukan
  • Not assigned (belum ditentukan)
Class 18. Trilobita
Trilobita terbagi dalam ordo, yaitu:
  • Agnostida
  • Anostida
  • Asaphida
  • Aulacopleurida
  • Corynexochida
  • Herpetida
  • Lichida
  • Not assigned (belum ditentukan)
  • Odontopleurida
  • Olenellida
  • Phacopida
  • Proetida
  • Proparia
  • Ptychopariida
  • Redlichiida

#lookingfromthelifescience

Senin, 03 Desember 2018

Pembagian Class pada Phylum Arthropoda

Phylum Arthropoda memiliki 18 Class, yaitu:
  • Arachnida
  • Branchiopoda
  • Cephalocarida
  • Chilopoda
  • Diplopoda
  • Entognatha
  • Hexanauplia
  • Insecta
  • Malacostraca
  • Maxillopoda
  • Merostomata
  • Not assigned (belum ditetapkan)
  • Ostracoda
  • Pauropoda
  • Pycnogonida
  • Remipedia
  • Symphyla
  • Trilobita
Class 1. Arachnida
Secara etimologi dari bahasa Greek / Yunani arachne artinya laba-laba. Class ini mencakup laba-laba,  kalajengking, kutu dll.
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Tubuh terdapat 6 pasang bagian tubuh
  2. Pasangan pertama adalah kalisera
  3. Pasangan kedua adalah pedipalp (biasanya tidak digunakan untuk lokomosi)
  4. Terdapat 4 pasang kaki
  5. Tidak ada antena
  6. Tidak ada mandibula
  7. Tubuh terbagi dalam dua tagma (segmen tubuh yang memiliki kesamaan fungsi), yaitu prosoma (cephalotorax) dan opishtoma (abdomen)
Class 2. Branchiopoda
Secara etimologi dari bahasa Greek / Yunani brankhia artinya insang dan pous (pod) artinya kaki. Class ini mencakup kelompok kecil arthropoda air tawar
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Semua spesies berinsang (branchia)
  2. Memiliki mata
  3. Memiliki mata majemuk
  4. Tubuh ditutupi karapas
  5. Bentuk karapas bervariasi
  6. Batang tubuh memukul pada metachronal rhythm
  7. metachronal rhythm membantu untuk resporasi dan perpindahan
Class 3. Cephalocarida
Cephalocarida adalah mencakup krustasea kecil.
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Ukuran panjang tubuh 0.078 sampai 0.146 inci (2 sampai 3.7 mm)
  2. Kepala pendek dan luas tanpa mata dan ditutupi oleh pelindung berbentuk tapak kuda dikenal horseshoe shrimp
  3. Memiliki dua pasang antena
  4. Pasangan antena pertama tidak bercabang (uniramous)
  5. Pasangan antena kedua bercabang (biramous)
  6. Memiliki dua pasang jaws (mulut / rahang)
  7. Pasangan jaws pertama tidak bercabang (uniramous) tapi diikuti oleh maxillae
  8. Pasangan jaws kedua bercabang (biramous)
  9. Torax memiliki delapan segmen, masing-masing dengan sepasang limbs (kaki) biramous mirip dayung
  10. Abdomen atau ekor memiliki sebelas segmen, tidak ada kaki
  11. Ujung ekor atau telson (segmen terakhir) memiliki sepasang bagian uniramous mirip benang yang panjang
Class 4. Chilopoda
Chilopoda dikenal juga kaki seratus atau centiped (senti artinya seratus)
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Setiap segmen tubuh memiliki satu pasang kaki
  2. Tubuh panjang, gepeng, seperti cacing
  3. Dapat memiliki 12 - 100 segmen
  4. Memiliki antena yang panjang dan beruas di kepala
  5. Segmen setelahnya terdapat kaki termodifikasi tidak digunakan untuk berjalan dan memiliki kuku tajam beracun digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan mangsa
  6. Masing-masing dari sisa segmen memiliki sepasang kaki untuk berjalan
  7. Pada beberapa spesies, kaki jalannya berakhir pada kuku yang tajam juga
  8. Hewan nokturnal
Class 5. Diplopoda
Diplopoda dikenal juga kaki seribu atau milliped (milli artinya seribu)
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Setiap segmen tubuh memiliki dua pasang kaki yang menyatu bersama-sama dan disebut diplosegmen (ciri ini yang menjelaskan nama class diplopoda)
  2. Walau disebut milliped tapi memiliki kaki hanya sekitar 100-300, adapun beberapa spesies 750 kaki
  3. Tiga segmen pertama tubuh adalah torax dan selebihnya adalah abdomen
  4. Segmen pertama torax tidak memiliki kaki
  5. Dua segmen torax selanjutnya hanya memiliki satu set kaki per segmen
  6. Sebaliknya, sisanya segmen yang membentuk perut selalu memiliki dua set kaki per segmen
Class 6. Entognatha
Entognatha secara etimologi dari kata ento artinya dalam dan gnathos (Greek kuno) artinya rahang
Class ini mirip dengan ciri class insecta dan sehingga dikelompokkan pada subphylum yang sama yaitu hexapoda. Perbedaannya dengan class insecta yaitu:
  1. Sayap tidak ada, karenanya tidak ada kemampuan untuk terbang
  2. Bagian mulut bersifat entognathous (bagian mulut tertutupi), ciri ini juga yang menjadi asal penamaannya
Class 7. Hexanauplia
Class ini dikelompokkan dalam subphylum crustacea bersama dengan class Ostracoda dan Malacostraca. Ciri dari subphylum ini adalah tubuh bersegmen, eksoskeleton dari kitin, anggota tubuh beruas berpasangan dan dua pasang antena. Class hexanauplia mencakup kopepod. Kata Hexanauplia merujuk pada enam (hexa) naupliar (larva krustasea) molts (ganti kulit).

Class 8. Insecta
Insecta secara etimologi dari bahasa latin insectum artinya bersegmen.
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Merupakan arthropoda yang bernapas dengan trakea
  2. Memiliki tiga pasang kaki beruas
  3. Tubuh bersegmen
  4. Tubuh terbagi dalam tiga tagma, yaitu kepala, torax, abdomen
  5. Memiliki sepasang mata majemuk dan sepasang antena
  6. Memiliki dua pasang sayap saat dewasa
Class 9. Malacostraca
Malacostraca merupakan class terbesar dari subphylum crustacea. Secara etimologi bahasa latin baru dari bahasa Greek malakostraka, jamak malakostrakos artinya cangkang lunak, suku kata malak malac dan ostrakos (dari ostrakon cangkang). Class ini mencakup kepiting, lobster, udang, dll.
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Berpindah cepat
  2. Biasanya di air laut, beberapa di air tawar
  3. Tubuh terdiri dari 20 segmen (sangat jarang 21 segmen)
  4. Tubuh terbagi dalam tiga tagma, yaitu kepala, torax, abdomen
  5. Kepala 5 segmen, torax 8 segmen, abdomen 6 segmen dan telson (total 20 segmen)
  6. Bagian abdominal mirip dengan class Remipedia
  7. Kepala dengan dua pasang antena
  8. Pasangan antena pertama biramous (bercabang)
  9. Pasangan antena kedua dengan exopod
  10. Memiliki mata majemuk biasanya bertangkai
  11. Bagian mulut terdiri dari maxila, maxilula dan mandibula
  12. Segmen ketiga torax menyatu dengan kepala membentuk cephalothorax
  13. Bagian cephalothorax membentuk maxilliped (untuk makan)
  14. Memiliki karapas
  15. Setiap segmen torax biramous (bercabang) dengan endopod yang berkembang baik
  16. Endopod biasanya bercabang, digunakan untuk merayap atau menangkap
  17. Masing-masing endopod dengan tujuh segmen bernama
  18. Tujuh segmen tersebut yaitu coxa, basis, ischium, merus, carpus, propodus dan dactylus
  19. Pada Decapoda, cakar dibentuk oleh dactylus berlawanan dengan perkembangan propodus
  20. Memiliki pleopod (kaki renang) digunakan untuk berenang, menggali dan pertukaran gas
  21. Pleopod abdominal pertama dan kedua termodifikasi menjadi gonopod (genitalia sekunder) pada jantan
  22. Memiliki uropod, yang bersama dengan telson membentuk ekor kipas
Class 10. Maxillopoda
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Class dari arthropoda kecil
  2. Arthropoda terkecil bagian dari class ini, yaitu Stygotantulus stocki
  3. Abdomen sangat kurang
  4. Abdomen biasanya tidak memiliki bagian-bagian
  5. Tubuh terbagi atas kepala, torax, abdomen
  6. Kepala 5 segmen, torax 6 segmen, abdomen 4 segmen
  7. Memiliki telson
Class 11. Merostomata
Merostomata bagian dari subphylum chelicerata termasuk horseshoe crabs (Limulus) yang masih ada dan sea scorpions (Eurypterida) yang telah punah
Ciri dari class ini yaitu:

  1. Hidup di laut
  2. Limulus adalah contoh fosil hidup
  3. Prosoma (bagian anterior) dengan enam pasang bagian
  4. Pasangan pertama membentuk kelisera (di depan mulut terspesialisasi cakar mirip penjepit sebagai taring)
  5. Empat pasangan selanjutnya membentuk kaki jalan
  6. Pasangan terakhir membentuk kaki pendorong (pusher leg)
  7. Mata majemuk dengan flateral median ocellus 
  8. Memiliki penutup genital (dibentuk melalui fusi pasangan pertama bagian mesosomal
  9. Lima pasang mesosomal lainnya dimodifikasi membentuk buku insang 
  10. Respirasi melalui buku insang
  11. Ekskresi melalui kelenjar coxal
  12. Perkembangan tidak langsung (memiliki tahap larva)
Class 12. Not Assigned

Class 13. Ostracoda
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Umumnya dikenal sebagai seed shrimp atau benih udang
  2. Krustasea kecil
  3. Sebagai zooplankton di laut
  4. Tubuh rata
  5. Tubuh ditutupi dua katup seperti cangkang
  6. Cangkang bisa dari kitin atau kapur
  7. Tubuh trbagi jadi kepala dan torax
  8. Kepala dan torax dipisahkan oleh penyempitan kecil
  9. Abdomen biasanya tidak ada
  10. Segmen tubuh tidak telihat jelas
  11. Kepala yang memiliki segmen terbesar
  12. Antena berkembang baik
  13. Antena digunakan untuk berenang di air
  14. Memiliki sepasang mandibula dan dua pasang maxilla
  15. Torax dua pasang
  16. Tidak memiliki nsang
  17. Tidak memiliki jantung dan sistem sirkulasi
  18. Mata biasanya ada tapi sederhana atau mata majemuk
Class 14. Pauropoda
Pauropoda merupakan arthropoda kecil yang mirip sentiped atau miliped. Biasanya berwarna pucat dan sangat kecil (tidak lebih dari 5 mm). Mirip sentiped pada segmen tubuh dan kakinya.
Ciri dari class ini yaitu:

  1. Ciri yang paling mencirikan adalah antena bercabang
  2. Masing-masing antena membuat dua atau lebih bagian
  3. Ditemukan di tanah bawah batu, bawah kayu lapuk, perpindahannya berhamburan dan sering berubah arah
  4. Setiap berganti kulit, kaki tumbuh. Dewasanya memiliki kaki antara 9 sampai 11 pasang
  5. Tidak memiliki mata ataupun jantung, kebanyakan tidak memiliki trakea
  6. Beberapa memiliki mandibula yang mengizinkannya untuk mengunyah sedangkan yang lainnya tidak
Class 15. Pycnogonida
Pycnogonida bagian dari subphylum chelicerata termasuk sea spiders
Ciri dari class ini yaitu:

  1. Khusus di laut
  2. Kaki panjang dengan tubuh kecil
  3. Tubuh terdiri dari cephalotorax dan abdomen
  4. Abdomen sangan kecil (vestigial)
  5. Abdomen biasanya tidak ada bagian-bagiannya
  6. Memiliki mata yang terletak di bagian dorsal
  7. Mata sederhana
  8. Biasanya kaki jalan ada empat pasang
  9. Sistem otot satu sel dikelilingi oleh jaringan ikat
  10. Sistem respirasi biasanya tidak ada
Class 16. Remipedia
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Umumnya dikenal sebagai krustasea buta
  2. Hidup di lingkungan gelap
  3. Perpindahan lambat
  4. Tubuh primitif
  5. Tubuh terbagi dua yaitu kepala dan trunk (batang)
  6. Trunk terdiri dari 42 segmen
  7. Alat renang berada di samping dari segmen tubuh
  8. Memiliki taring dengan kelenjar racun
Class 17. Symphyla
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Umumnya dikenal sebagai garden centiped atau pseudocentiped
  2. Terlihat mirip dengan sentiped
  3. Habitat tanah
  4. Transculent (tembus cahaya), tubuh tidak terpigmentasi
  5. Juvenil memiliki enam pasang kaki
  6. Penambahan kaki setiap kali berganti kulit
  7. Tidak memiliki mata
  8. Antena panjang dan bersegmen
  9. Tiga pasang bagian mulut
  10. Memiliki labium mirip insecta
  11. Mandibula, maxila pertama yang panjang dan pasangan kedua maxila membentuk labium (bibir bawah pada mulut)
  12. Piringan mirip "Organ of Tomosvary" pada bagian dasar antena
  13. Segmen terakhir tubuh tidak memiliki kaki
  14. Segmen terakhir tubuh memproses bagian dari cerci (mirip insecta)
Class 18. Trilobita
Trilobita merupakan class dari spesies yang sudah punah. Diduga keberadaannya pada periode Cambrium (520 jt tahun yang lalu) sampai akhir periode Permian (250 jt tahun yang lalu)
Nama trilobita dari kata three dan lobe pada struktur eksoskeletonnya, yaitu terangkat pada bagian sentral dan sepasang pada bagian sisi disebut pleurae

#lookingfromthelifescience

Mengenal Arthropoda, Phylum dari Animalia

Arthropoda adalah salah satu phylum invertebrata yang dipopulerkan oleh Zoologist Jerman, Karl Theodor Ernst von Siebold (1804-1885) dari bahasa Greek / Yunani (etimologi) arthron artinya sendi / ruas dan podos (genitif dari pous) artinya kaki.
Sedangkan secara harfiah (literally) 1849 dari Latin Modern "those with jointed feet atau hewan dengan kaki beruas/ bersendi"

Arthropoda mencakup serangga, laba-laba, krustasea dll.

Karakteristik dari Arthropoda ini yaitu:

  1. Simetri bilateral
  2. Triploblastik
  3. Dapat ditemukan disemua tipe habitat (daratan, air, tanah)
  4. Anggota tubuh beruas
  5. Tubuh terbagi tiga bagian yaitu kepala, torax, abdomen
  6. Rongga tubuh penuh dengan darah yang disebut haemocoel
  7. Eksoskeleton kuat dari kitin
  8. Sistem saraf pusat berkembang baik
  9. Kepala berkembang baik dan menghasilkan organ sensoris dan otak
  10. Memiliki mata majemuk dan visi mosaik
  11. Saluran pencernaan lengkap terdiri dari mulut sampai anus
  12. Memiliki sisitem sirkulasi terbuka dengan jantung dorsal dan arteri
  13. Respirasi melalui permukaan tubuh atau insang pada hewan aquatik
  14. Respirasi melalui trakea atau paru buku pada hewan darat
  15. Jenis kelamin terpisah dan dimorfisme terlihat

Yuk kenalan dengan Ordo Amphinomida

Ordo Amphinomida memiliki dua Famili, yaitu:

  • Famili Amphinomidae
  • Famili Euphrosinidae
Famili Amphinomidae memiliki 26 Genus, yaitu:
  1. Alleurythoe
  2. Amphinome
  3. Amphinomides
  4. Ankitokazoa
  5. Archinome
  6. Bathychloeia
  7. Bathynotopygos
  8. Benthoscolex
  9. Branchamphinome
  10. Chloeia
  11. Chloenopsis
  12. Cryptonome
  13. Eurythoe
  14. Hermodice
  15. Hipponoe
  16. Linopherus
  17. Notopygos
  18. Parachloeia
  19. Paramphinome
  20. Pareurythoe
  21. Pherecardia
  22. Pherecardites
  23. Rollinschaeta
  24. Rostraria
  25. Sangiria
  26. Zothea
Famili Euphrosinidae memiliki 4 Genus, yaitu:
  1. Euphrosine
  2. Euphrosinella
  3. Euphosinopsis
  4. Palmyreuphrosyne
#lookingfromthelifescience

Yuk kenalan dengan Ordo Achanthobdellida

Ordo Achanthobdellida hanya memiliki satu Famili yaitu Acanthobdellidae
Famili Acanthobdellidae juga hanya memiliki satu Genus yaitu Acanthobdella
Genus Acanthobdell hanya terdiri dari satu spesies yaitu
Acanthobdella peledina


Acanthobdella peledina

Acanthobdellida adalah ordo dari Annelida yang parasit pada ikan.
Merupakan cacing primitif dan memiliki ciri kombinasi mosaik yaitu:

  • Memiliki ciri oligoseta primitif (e.g / misalnya kehadiran seta di setiap segmen anteriornya, sistem saraf lateral, dan rogga selom metamerik di sekitar saluran usus)
  • Secara evolusi, dari ciri morfologi dan ekologi terlihat kemajuannya pada kelompok lintah / hirudinean (e.g sifat penghisap dan parasit)
  •  Kedua ciri tersebut membuktikan ordo ini perannya terhubung antara Oligochaeta dan Euhirudinea (i.e / yaitu lintah dengan seta)
#lookingfromthelifescience

Ordo-ordo dalam Phylum Annelida

Class 1. Clitellata
Clitellata terbagi dalam 12 ordo, yaitu:

  • Achanthobdellida
  • Arhynchobdellida
  • Branchiobdllida
  • Capilloventrida
  • Crassiclitellata
  • Enchytraeida
  • Euhirudinae
  • Haplotaxida
  • Lumbriculida
  • Not assigned (belum ditetapkan)
  • Opisthopora
  • Rhynchobdellida
Class 2. Polychaeta
Polychaeta terbagi dalam 8 ordo, yaitu:
  • Amphinomida
  • Echiuroidea
  • Eunicida
  • Not assigned (belum ditetapkan)
  • Phyllodocida
  • Sabellida
  • Spionida
  • Terebellida
#lookingfromthelifescience

Pembagian Class pada Phylum Annelida

Phylum Annelida memiliki dua class, yaitu:

  • Clitellata
  • Polychaeta
Class 1. Clitellata
Ciri khas dari class ini adalah memiliki clitellum (yaitu kelenjar tebal dan bagian tidak bersegmen dari tubuh dekat kepala / anterior (biasanya pada segmen 14, 15, 16 atau 17 tubuh)  yang mengeluarkan kantong lengket sebagai tempat penyimpanan telur. Ciri lain yang membedakannya dengan Polychaeta adalah class ini tidak memiliki parapodia dan kepala mereka kurang berkembang

Class 2. Polychaeta
Ciri khas dari class ini adalah cacing bersegmen dengan banyak bulu dan sepasang parapodia di setiap segmennya (Secara etimologi, berasal dari bahasa Greek / Yunani polychaites dari kata polys artinya banyak dan chaite artinya flowing hair). Ciri lainnya yaitu senis kelamin terpisah, larva berupa tokofor yang berenang bebas

#lookingfromthelifescience

Mengenal Annelida, Phylum dari Animalia

Annelida secara etimologi berasal dari kata anulus (Latin artinya cincing kecil, lebih kecil dari anus artinya cincin) dan eidos (Greek / Yunani artinya bentuk), kemudian dipopulerkan dengan istilah anneles (Modern Latin artinya yang bercincin) oleh J.B.P. Lamarck, naturalis Prancis tahun 1801.

Annelida mencakup cacing tanah, lintah dan beragam cacing di laut

Karakteristik dari Annelida ini yaitu:

  1. Simetri bilateral dengan ukuran kurang dari 1 mm sampai lebih dari 3 meter
  2. Rongga tubuh adalah selom
  3. Tubuh ditutupi oleh kutikula eksternal yang tidak pernah shed (tersingkir) atau molted (berganti)
  4. Parapodia ditemukan pada banyak polychaeta, meskipun banyak juga yang tidak memiliki sifat ini
  5. Annelida memiliki otak atau serebral ganglion dan biasanya di kepala
  6. Ada enam struktur sensori utama pada annelida, yaitu (1) palps dan (2) antena terletak di kepala, (3) mata, (4) statocyst, (5) organ nuchal seperti silia, struktur kemosensoris, saraf dari otak bagian posterior, dan (6) organ lateral seperti sel sensori epidermal yang mungkin merespon cahaya atau sentuhan
  7. Memiliki sistem sirkulasi tertutup
  8. Organ segmental
#lookingfromthelifescience

Kamis, 29 November 2018

Yuk kenalan dengan Ordo Apororhynchida

Ordo Apororhynchida hanya memiliki satu Famili yaitu Apororhynchidae
Famili Apororhynchidae juga hanya memiliki satu Genus yaitu Apororhyncus
Genus Apororhyncus terdapat tujuh spesies, yuk kenalan dengan spesies-spesies tersebut!!!

  1. Apororhyncus aculeatus
  2. Apororhyncus amphistomi
  3. Apororhyncus bivolucrus
  4. Apororhyncus chauhani
  5. Apororhyncus hemignathi
  6. Apororhyncus paulonucleatus
  7. Apororhyncus silesiacus
Genus Apororhyncus menaungi spesies-spesies yang merupakan cacing parasit mikroskopik yang menempelkan dirinya pada dinding usus dari vertebrata terestrial (vertebrata yang hidup di darat).

Parasit ini ditemukan pada tahun 1931 di Museum Berlin, diambil dari saluran pencernaan Oriolus cristatus dari Santos, Brazil.

Aphororhyncus hemignathi

  • Famili Apororhynchidae, dicirikan tubuh yang memanjang dan halus, selubung intovert berdinding ganda, pusat saraf (ganglion) terletak pada selubung introvert sebagian besar tertanam di dalam dan di posisi tengah, dan papila kait hanya ditutupi oleh kitin pada ujungnya
  • Genus Aphororhyncus, sama dengan ciri famili.
#lookingfromthelifescience

Ordo-ordo dalam Phylum Acanthocephala

Class 1. Archiacanthocephala
Archiacanthocephala terbagi dalam 4 ordo, yaitu:
  • Apororhynchida
  • Gigantorhynchida
  • Moniliformida
  • Oligacanthorhynchida
Class 2. Eoacanthocephala
Eoacanthocephala terbagi dalam 2 ordo, yaitu:
  • Gyracanthocephala
  • Neoechiorhynchida
Class 3. Palaeacanthocephala
Palaeoacanthocephala terbagi dalam 3 ordo, yaitu:
  • Echinorhynchida
  • Heteramorphida
  • Polymorphida
Class 4. Polyacanthocephala
Polyacanthocephala hanya memiliki satu ordo, yaitu:
  • Polyacanthorhynchida
#lookingfromthelifescience

Pembagian Class pada Phylum Acanthocephala

Phylum Acanthocephala terbagi dalam beberapa class, yaitu:
  • Archiacanthocephala
  • Eoacanthocephala
  • Palaeacanthocephala
  • Polyacanthocephala
Class 1. Archiacanthocephala
Secara etimology dari bahasa Yunani
Arche artinya awal (spain: comienzo)
Akantha artinya duri
Kephale artinya kepala
*merup

Ciri dari class ini yaitu:
  1. Parasit pada aves dan mamalia (host intermedietnya insekta, sentiped, miliped
  2. Betina berukuran panjang 70 cm, 3-4 kali lebih besar dari jantan
  3. Duri dari probosisnya tersusun konsentris (terpusat)
  4. Kanal lacunar utama di tengah (median)
  5. Adanya protonephridia
Class 2. Eoacanthocephala
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Kebanyakan parasit pada ikan, beberapa pada amfibi dan mamalia (host intermediet biasanya krustasea
  2. Duri pada probosisnya tersusun radial
  3. Kanal lacurinar di tengah (median)
  4. Tidak ada protonephridia
Class 3. Palaeacanthocephala
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Parasit pada ikan, amfibi, reptil, aves dan mamalia (host intermediet biasanya krustasea)
  2. Duri tersusun berurut pada probosisnya
  3. Kanal lacunnar di samping (lateral)
  4. Protonephridia hilang
Class 4. Polyacanthocephala
*Class baru
Ciri dari class ini yaitu:
  1. Parasit pada ikan dan crocodilian
  2. Receptakel probosis berdinding tunggal
  3. Tidak ada protonephridia
#lookingfromthelifescience


Mengenal Acanthocephala, phylum dari Animalia

Berasal dari asal katanya, menunjukkan ciri utama dari Phylum Acanthocephala ini,
yaitu secara etimologi (asal-usul kata), dari Greek (bahasa Yunani)
  • Acantha artinya duri
  • Kephale artinya kepala
Menjadikan Phylum ini disebut juga "Spiny-headed Worms" atau cacing kepala berduri
Karena keberadaan duri ini, sebagai ciri bahwa cacing tersebut adalah parasit. Duri sebagai kait untuk menempel pada inang

Karakteristik dari Acanthocephala ini yaitu:
  1. Simetri bilateral dan vermiform (bentuk cacing)
  2. Tubuh memiliki lebih dari dua lapis sel, jaringan dan organ
  3. Rongga tubuh adalah pseudoselom
  4. Tubuh tidak memiliki sistem pencernaan
  5. Tubuh ditutupi oleh epidermis syncytial dengan beberapa nukleus besar
  6. Memiliki sistem saraf dengan ganglion (pusat saraf) dan serabut saraf
  7. Tidak memiliki organ sirkulasi (tapi kontraksi otot memompa cairan melalui kanal maupun dalam rongga tubuh) 
  8. Tidak memiliki organ respiratori (menyerap oksigen melalui tegumen)
  9. Bereproduksi seksual dan gonochoristic (pemisahan jenis kelamin pada individu berbeda, lawannya hermaphroditism)
  10. Dewasa sebagai parasit pada vertebrata (khususnya ikan, burung dan mamalia, juga pada amfibi dan reptil)
  11. Juvenil hidup pada insekta (di darat) dan krustasea (di air) sebagai host intermedietnya
#lookingfromthelifescience

Rabu, 28 November 2018

Animalia

Animalia dibagi ke dalam beberapa Phylum, yaitu:

  • Acanthocephala
  • Annelida
  • Arthropoda
  • Brachiopoda
  • Bryozoa
  • Cephalorhyncha
  • Chaetognatha
  • Chordata
  • Ctenophora
  • Cycliophora
  • Dicyemida
  • Echinodermata
  • Entoprocta
  • Gastrotricha
  • Gnathostomulida
  • Hemichordata
  • Micrognathozoa
  • Mollusca
  • Myxozoa
  • Nematoda
  • Nematomorpha
  • Nemertea
  • Onychophora
  • Orthonectida
  • Phoronida
  • Placozoa
  • Platyhelminthes
  • Porifera
  • Rotifera
  • Sipuncula
  • Tardigrada
  • Xenacoelomorpha
Kita kenalan satu persatu!!!

#lookingfromthelifescience

Mengenal Makhluk Hidup dan Kehidupan dari Klasifikasi / Taksonomi

Secara garis besar, taksa paling atas dari kelompok organisme yaitu

  • Animalia
  • Archaea
  • Bacteria
  • Chromista
  • Fungi
  • Plantae
  • Protozoa
  • Viruses
Klasifikasi memang sulit untuk dipelajari, tapi dengan klasifikasi maka makhluk hidup dapat dibedakan dan diketahui dengan mudah melalui persamaan atau perbedaan cirinya. Berikut penjelasannya:

1. Animalia
Ciri dari organisme untuk digolongkan sebagai animalia yaitu:
  • Eukariotik dan multiselular
  • Tidak memiliki dinding sel
  • Bersifat heterotrof
  • Kebanyakan bereproduksi secara seksual, walaupun beberapa secara aseksual
  • Kebanyakan memperlihatkan lokomosi
2. Archaea
Ciri dari organisme untuk digolongkan sebagai archaea yaitu:
  • Prokariotik mirip bacteria
  • Bersel tunggal
  • Memiliki dinding sel disebut peptidoglikan
  • Memiliki membran yang unik berbeda dari bakteria maupun eukariotik memungkinkan hidup di daerah ekstrim
3. Bacteria
Ciri dari organisme untuk digolongkan bacteria yaitu:
  • Prokariotik mirip archaea
  • Bersel tunggal
  • Memiliki dinding sel disebut peptidoglikan
4. Chromista
Ciri dari organisme untuk digolongkan chromista yaitu:
  • Dari kata "colored" artinya berwarna (meskipun ada seperti jamur tidak berwarna tapi lebih banyak berwarna karena memiliki pigmen fotosintesis)
  • Tidak masuk plantae karena memilik klorofil c dan membawa variasi pigmen lain (membuat dia berwarna coklat atau golden) serta tidak menyimpan energi dalam bentuk pati
  • Sulit dikatakan diatom ataupun jamur tetapi memiliki hubungan pada taksa chromista
5. Fungi
Ciri dari organisme untuk digolongkan sebagai fungi yaitu:
  • Eukariotik
  • Tubuh buat tersusun atas hifa (banyak: miselium)
  • Memiliki dinding sel dari kitin
  • Tidak memiliki pigmen fotosintesis
  • Menyimpan makanan dalam bentuk glikogen bukan pati
  • Reproduksi seksual dan aseksual
6. Plantae
Ciri dari organisme untuk digolongkan sebagai plantae yaitu:
  • Eukariotik
  • Mayoritas memiliki sistem transport
  • Memiliki pigmen fotosintesis sehingga bersifat autotrof
  • Reproduksi seksual dan aseksual
  • Memperlihatkan pergiliran keturunan

7. Protozoa
Ciri dari organisme untuk digolongkan sebagai protozoa yaitu:
  • Eukariotik dan uniseluler
  • Beberapa menyerupai sifat algae (memiliki pigmen fotosintesis)
  • Memperlihatkan lokomosi
  • Tidak berdinding sel
  • Tidak membentuk badan buah (perbedaanya dengan jamur lendir)
8. Viruses
Ciri dari organisme untuk digolongkan sebagai virus, yaitu:
  • Memiliki sifat makhluk hidup (memiliki genom) dan benda mati (tidak bisa menjalankan fungsi biologis tanpa inang)
  • Parasit obligat
  • Genom berupa DNA atau RNA saja
#lookingfromthelifescience

Mengenal Non-Mycobacterium tuberculosis (NMT)

Non-Mycobacterium tuberculosis (NMT) atau Nontuberculous mycobacteria (NTM) dikenal juga environmental mycobacteria atau mycobacteria selain tuberkulosis (MOTT) adalah bakteri penyebab penyakit paru-paru, bukan TB tapi menyerupai TB.

Terdapat 2 jenis mycobacteria, yaitu Slow growing (pertumbuhan lambat) dan rapid growing (pertumbuhan cepat)

Non-Mycobacterium tuberculosis (NMT) yang termasuk Slow Growing, yaitu:
  • Mycobacterium avium complex (M. avium dan M. intracellulare)
  • Mycobacterium kansasii
  • Mycobacterium xenopi
  • Mycobacterium simiae
Non-Mycobacterium tuberculosis (NMT) yang termasuk Rapid Growing, yaitu:
  • Mycobacterium abscessus
  • Mycobacterium fortuitium
  • Mycobacterium chelonae

#lookingfromthelifescience

Indonesia sebagai Negara Penyumbang Kasus Tuberkulosis Tertinggi Ketiga di Dunia

Berdasarkan Laporan WHO tahun 2018 "WHO Global TB Report 2018", secara global diperkirakan 10.0 juta orang (rentang 9.0 - 11.1 juta) penderi TB, yaitu:
5.8 juta laki-laki
3.2 juta perempuan
1.0 juta anak-anak

Indonesia berada di urutan ketiga sebagai negara penyumbang kasus TB tertinggi di dunia.

Terdapat 30 Negara penyumbang 87 % kasus di dunia
  • Angola
  • Bangladesh
  • Brazil
  • Cambodia
  • Central African Republic 
  • China
  • Congo
  • DPR Korea
  • DR Congo
  • Ethiopia
  • India
  • Indonesia
  • Kenya
  • Lesotho
  • Liberia 
  • Mozambique
  • Myanmar
  • Namibia
  • Nigeria
  • Pakistan
  • Papua New Guinea
  • Philippines 
  • Russian Federation 
  • Sierra Leone 
  • South Africa 
  • Thailand
  • UR Tanzania
  • Viet Nam
  • Zambia
  • Zimbabwe 
Dari 87% tersebut, 2 per 3 kasus di sumbangkan oleh 8 negara dan Indonesia Berada di urutan ketiga
  • India (27%)
  • China (9%)
  • Indonesia (8%)
  • Philipina (6%)
  • Pakistan (5%)
  • Nigeria (4%)
  • Bangladesh (4%)
  • Afrika Selatan (3%)

#lookingfromthelifescience

Jumat, 12 Oktober 2018

Melihat Morfologi Sel Mycobacterium tuberculosis

Koch menggunakan pewarnaan untuk melihat morfologi sel M. tuberculosis. Ini dapat dilihat melalui pengecatan Ziehl-Neelsen. Hal ini dikarenakan Mtb adalah Basil Tahan Asam (BTA) yang hanya dapat diwarnai dengan pewarnaan tertentu. Pewarnaan Ziehl-Neelsen pada bakteri ini di bawah mikroskop cahaya akan terlihat basil bentuk panjang sedikit bengkok dan berwarna merah dengan latar belakang biru.  Bakteri ini tidak tumbuh pada media biasa, namun tumbuh pada media padat yang mengandung telur, biasanya tumbuh lambat dan memerlukan oksigen. Waktu generasi sekitar 14 sampai 15 jam dan koloni muncul antara 2 sampai 6 minggu pada suhu optimum 37­oC dan pH optimum 6.4 sampai 7
Strain Mycobacterium tuberculosis
Metode pengecatan Ziehl-Neelsen dipilih karena lebih simple dengan hasil yang cepat dalam mendeteksi adanya BTA pada isolat klinis. Walaupun merupakan teknik kuat dan agak murah menghasilkan spesifikasi yang bisa diterima, teknik ini juga punya kelemahan dalan sensitivitas berkisar 22 – 78% dan memerlukan paling sedikit 5 x 103 basil per mil sputum. Walaupun demikian, tetap digunakan. Bisa jadi inilah alasan jika seseorang memeriksa sputum butuh beberapa hari agar hasil tesnya keluar.

#lookingfromthelifescience


Pewarnaan Ziehl-Neelson (ZN)

TB Day atau Hari TB sedunia di peringati setiap tanggal 24 Maret
Tanggal ini ditetapkan karena merupakan hari M. tuberculosis diperkenalkan sebagai agen penyebab TB oleh Robert Koch tahun 1882.
Oleh karenanya, jika mendengar istilah Basillus Koch atau Tubercle Koch artinya mengarah ke M. tuberculosis.
Isolasi kuman Mycobacterium pertama dilakukan oleh Hansen (1874), yaitu jenis M. leprae yang merupakan agen penyebab penyakit lepra/ leprosy. Penyakit ini dikenal juga dengan istilah Hansen Disease sedangkan agen penyebabnya disebut juga Basillus Hansen / Leprosy Basillus.
Sedangkan isolasi kuman M. tuberculosis dilakukan oleh Robert Koch (1882) yang dikenal juga dengan Tuberkel Basillus.

Sejarah Singkat pewarnaannya
Koch menemukan M. tuberculosis menggunakan Methylen Blue (MB) dalam pewarnaannya. MB ini pertama kali diperkenalkan oleh Ehrlich tahun 1881.
Metode Koch dalam mewarnai kuman TB ini dimodifikasi oleh Ehrlich (1887) dan dipakai sebagai dasar teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen yang masih digunakan sampai saat ini sebagai metode pewarnaan yang lumayan murah dengan hasil yang baik.

  • Modifikasi metode Ehrlich oleh Ziehl adalah penggunaan asam karbolik menggantikan aniline-water
  • Modifikasi Neelson yaitu memperkenalkan asam sulfurik menggantikan asam nitrik
Artinya disebut pewarnaan Ziehl-Neelson karena di modifikasi.

Prinsip dari pewarnaan ini adalah menyebabkan pori-pori lipid pada bakteri akan melebur sehingga zat warna dapat masuk ke dalam tubuh kuman. 
Bila preparat dingin, zat warna tidak dapat terlepas walaupun dipengaruhi asam (disebut Bakteri Tahan Asam (BTA)
Jika BTA positif, bakteri berwarna merah
Jika BTA negatif, bakteri berwarna biru
*pada pewarnaan ZN

#lookingfromthelifescience




Kamis, 11 Oktober 2018

Koloni Mycobacterium tuberculosis pada Medium Lowenstein-Jensen (Medium LJ)

Morfologi koloni M. tuberculosis (Mtb) dapat dapat dilihat pada medium Lowenstein-Jensen (Medium LJ). Penampilan koloni Mtb pada medium tersebut yaitu berwarna putih susu, kekuning-kuningan, permukaan rata, kering dan kasar dengan tepi tidak rata serta pertumbuhan tidak lebih dari 4 sampai 8 minggu waktu inkubasi. Temperatur optimal untuk pertumbuhan Mtb adalah 35 – 37 oC 


Morfologi Koloni Mycobacterium tuberculosis pada
Medium Lowenstein-Jensen (Medium LJ).
Medium LJ adalah medium selektif untuk Mycobacterium karena komposisinya terdapat Malachite Green untuk mencegah kontaminan dan mendorong pertumbuhan Mycobacteria, suspense telur yang menyediakan asam lemak dan protein yang dibutuhkan untuk metabolisme Mycobacteria dan ketika dipanaskan albumin telur akan mengental, membentuk permukaan padat sebagai media inokulasi. Selain itu penambahan gliserol akan menguntungkan pertumbuhan basil tuberkel dan tidak bagi basil bovin Mycobacterium bovine. Komposisi lainnya yaitu L-asparagine dan potato flour sebagai sumber nitrogen dan vitamin, kemudian monopotassium phosphate dan magnesium phosphate untuk mempercepat pertumbuhan juga sebagai penyangga pH
#mycobacterium #tuberculosis #TB
#lookingfromthelifescience

MENGENAL MORFOLOGI TUMBUHAN (AKAR DAN BATANG)

Morfologi Tumbuhan Akar Bagian-bagian akar secara morfologi, yaitu: Collum , bagian yang bersambu...